Selasa, 28 September 2021

komunikasi produktif 7

Rekan : suami

#Senandika

Belum juga mentari menyapa, kami sudah mengobrol. Berdua saja. Hanya ada aku dan dia. 

Sudah lama tak melihat kebahagiaan terpancar di matanya. Kemarin adalah hari pertamanya menjadi driver berbasis aplikasi. Alhamdulillah dapat beberapa penumpang. Hasilnya cukup untuk kami menyambung hidup beberapa hari. Selama ini, hanya orang terdekat saja dan tanpa aplikasi. Disusul wabah yang tak kunjung padam, alhamdulillah ala kulli hal telah banyak menata ulang kehidupan kami. Subhanallah.... 

Kugunakan nada rendah, sorot mata bahagia (walau ya pasti paham ibu tiga anak, pre skul, teribble three, serta bayi under 6 months itu bagaimana jam tidurnya), sambil menikmati minuman hangat. "Memiliki waktu berdua sepertinya kian mahal, ya?" candaku. 

Ia hanya tersenyum. Menguatkan bahwa apa yang kulakukan bukan untuk orang lain. Anak adalah investasi. Dengan segala cerita, naik turun, juga emosi yang masih terus kuperjuangkan selalu on the track, aku bersyukur الله senantiasa mengirimkan tanda kasih sayang-Nya, dalam hal tersirat dan tersurat. Entah apa aku yang memang perasa, tapi itu semua mampu memantik perenungan dalam. 

Ya Allah, tantangan demi tantangan berlalu. Ternyata makin kusadari aku bukan komunikator yang baik. Terlalu sering rangkaian aksara tersesat dalam kalbu, terkunci dalam pikiran, dan bahkan tak mampu mengetuk bibir. Atau ... ia meluncur deras, tanpa sekat. Astagfirullah astagfirullah astagfirullah. 

Aku pasti bisa. Berlatih dan berlatih. Jalan menuju surga bukanlah jalan yang mulus. Bayaran bagi yang mampu melaluinya adalah kebahagiaan abadi. 

Doa terbaik selalu untukmu suamiku. Semoga الله senantiasa rida pada keluarga kita. آمين. 

Bismillah. Semoga esok lebih baik. آمين 

#harike7
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia

Tidak ada komentar: