#Senandika
Bodoh adalah kata yang sesuai disematkan padaku. Seorang anak yang masih juga berjuang untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Entahlah, apa yang salah. Tapi yang kupahami, cinta untuk mereka sangat besar.
Putra-putri disayang oleh orang tuaku juga mertua. Itu sebuah karunia, bukan? Ada kalanya kasih sayang berlebihan membuat kami tidak nyaman.
"Nanti pakai ini, ya?" (memaksakan suatu acara dan kostum tertentu untuk Putri ku)
"Tuh, makan." (ice cream at 6 AM? And my sons ate it. Berakhir dengan radang tenggorokan.)
Bukan maksud hati melarang, selalu ada waktu untuk mereka bersama. Tapi kadang setelah dikomunikasikan, tetap terulang. Dengan cara apapun, aksara yang meluncur hanya angin lalu. Wondering ... apa setidak becus itu kami jadi orang tua?
Apa daya kami. Anak harus berbakti, sebagai orang tua harus mendidik, dan sebagai pasangan harus saling menguatkan. Kembali lagi, komunikasi paling produktif bagiku adalah dengan Sang Maha Kuasa. Tak pandai diri ini berkomunikasi dengan makhluk-Mu.
Amanah tak pernah salah memilih pundak. Ya, aku setuju. Rejeki pun demikian. Maka dari itu ya Allah, kuatkan pundak kami, kokohkan iman kami, tegarkan hati kami, istiqomahkan kami selalu pada jalan-Mu. Sisipkan keyakinan dalam setiap embusan napas kami, hiasi kesabaran dalam setiap langkah kami. Doa terbaik untuk kedua orang tua.
Bismillah. Semoga esok lebih baik. آمين
#harike6
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar