Selasa, 28 September 2021
komunikasi produktif 7
Rekan : suami
#Senandika
Belum juga mentari menyapa, kami sudah mengobrol. Berdua saja. Hanya ada aku dan dia.
Sudah lama tak melihat kebahagiaan terpancar di matanya. Kemarin adalah hari pertamanya menjadi driver berbasis aplikasi. Alhamdulillah dapat beberapa penumpang. Hasilnya cukup untuk kami menyambung hidup beberapa hari. Selama ini, hanya orang terdekat saja dan tanpa aplikasi. Disusul wabah yang tak kunjung padam, alhamdulillah ala kulli hal telah banyak menata ulang kehidupan kami. Subhanallah....
Kugunakan nada rendah, sorot mata bahagia (walau ya pasti paham ibu tiga anak, pre skul, teribble three, serta bayi under 6 months itu bagaimana jam tidurnya), sambil menikmati minuman hangat. "Memiliki waktu berdua sepertinya kian mahal, ya?" candaku.
Ia hanya tersenyum. Menguatkan bahwa apa yang kulakukan bukan untuk orang lain. Anak adalah investasi. Dengan segala cerita, naik turun, juga emosi yang masih terus kuperjuangkan selalu on the track, aku bersyukur الله senantiasa mengirimkan tanda kasih sayang-Nya, dalam hal tersirat dan tersurat. Entah apa aku yang memang perasa, tapi itu semua mampu memantik perenungan dalam.
Ya Allah, tantangan demi tantangan berlalu. Ternyata makin kusadari aku bukan komunikator yang baik. Terlalu sering rangkaian aksara tersesat dalam kalbu, terkunci dalam pikiran, dan bahkan tak mampu mengetuk bibir. Atau ... ia meluncur deras, tanpa sekat. Astagfirullah astagfirullah astagfirullah.
Aku pasti bisa. Berlatih dan berlatih. Jalan menuju surga bukanlah jalan yang mulus. Bayaran bagi yang mampu melaluinya adalah kebahagiaan abadi.
Doa terbaik selalu untukmu suamiku. Semoga الله senantiasa rida pada keluarga kita. آمين.
Bismillah. Semoga esok lebih baik. آمين
#harike7
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
komunikasi produktif 6
Rekan : orang tua
#Senandika
Bodoh adalah kata yang sesuai disematkan padaku. Seorang anak yang masih juga berjuang untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Entahlah, apa yang salah. Tapi yang kupahami, cinta untuk mereka sangat besar.
Putra-putri disayang oleh orang tuaku juga mertua. Itu sebuah karunia, bukan? Ada kalanya kasih sayang berlebihan membuat kami tidak nyaman.
"Nanti pakai ini, ya?" (memaksakan suatu acara dan kostum tertentu untuk Putri ku)
"Tuh, makan." (ice cream at 6 AM? And my sons ate it. Berakhir dengan radang tenggorokan.)
Bukan maksud hati melarang, selalu ada waktu untuk mereka bersama. Tapi kadang setelah dikomunikasikan, tetap terulang. Dengan cara apapun, aksara yang meluncur hanya angin lalu. Wondering ... apa setidak becus itu kami jadi orang tua?
Apa daya kami. Anak harus berbakti, sebagai orang tua harus mendidik, dan sebagai pasangan harus saling menguatkan. Kembali lagi, komunikasi paling produktif bagiku adalah dengan Sang Maha Kuasa. Tak pandai diri ini berkomunikasi dengan makhluk-Mu.
Amanah tak pernah salah memilih pundak. Ya, aku setuju. Rejeki pun demikian. Maka dari itu ya Allah, kuatkan pundak kami, kokohkan iman kami, tegarkan hati kami, istiqomahkan kami selalu pada jalan-Mu. Sisipkan keyakinan dalam setiap embusan napas kami, hiasi kesabaran dalam setiap langkah kami. Doa terbaik untuk kedua orang tua.
Bismillah. Semoga esok lebih baik. آمين
#harike6
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Minggu, 26 September 2021
komunikasi produktif 5
Rekan : Big G (6th) dan Little U (3th)
#Senandika
Rinai hujan menyapa beberapa kali hari ini. Ada kalanya datang bersama sang bayu dan suara yang memekakkan telinga.
Anak-anak yang telah memiliki jadwal bermain outdoor berusaha asik dengan kegiatan indoor. Bagaimanapun, ini di luar kendali kami, sayang.
Akhirnya kuizinkan untuk bermain air. Di kamar mandi tentu saja. Senyum merekah menghias wajah polos para malaikat kecil kami. Masing-masing baskom besar kuisi air dan bola-bola plastik seperti di baby spa. Oh ya tentu saja ada karena mereka jadi ingin bermain akur setelah kumandikan baby E dengan bola-bola itu. Tertarik, bukan?
Karena terlalu senang bermain, mereka lupa waktu. Berkali-kali dipanggil belum mau berhenti. Marah tentu ada, tapi bukan alasan untuk melampiaskan pada saat ini. Tak kuasa juga senyum itu berganti jadi kesedihan. Akhirnya kuberdoa. Ya, buat apa teriak, Melolong bagai serigala, sedangkan mereka adalah darah dagingku. Yang dalam masanya bermain.
Alhasil, saat metata pakaian, mereka keluar sendiri. Tak banyak pinta, sampai pakai pakaian sendiri (Big G) dan dipakaikan pakaian (Little U). Terima kasih....
Bismillah. Semoga esok lebih baik. آمين
#harike5
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Sabtu, 25 September 2021
komunikasi produktif 4
Rekan : diri sendiri (selftalk)
#Senandika
"Ya Allah, ada apa ini?" tanyaku pada diri sendiri. Setelah menggelar sejadah sebelum waktu subuh.
Dibangunkan suami tengah malam, hanya untuk menginformasikan sesuatu yang membuat hati seakan lepas. Bagaimana tidak? Seseorang yang kusayang baru saja disapa maut, alhamdulillah Allah masih menjaganya.
Awalnya seakan merutuki diri. Dalam kondisi tidak baik-baik saja, ternyata masih kurang membuktikan, sehingga Allah masih menguji keteguhan kami dalam berhijrah. Tapi akhirnya sadar, buat apa? Toh Allah pemilik kerajaan langit dan bumi, kini dan akhir. Sebaik-baik pembuat rencana. Bukankah aku diciptakan dan hidup di dunia yang juga Ia ciptakan?
Aku percaya pada-Mu, semua yang telah terjadi adalah pilihan serta takdir terbaik.
Bismillah. Semoga esok lebih baik. آمين
#harike4
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Jumat, 24 September 2021
komunikasi produktif 1
Rekan : orang tua
Membahas tentang rencana ke jakarta
Awalnya ibu tidak disetujui pergi karena pandemi, ayah juga tidak mengizinkan
Setelah komunikasi maka ayah mau untuk Menimbang semua aspek serta kelebihan kekurangan, keuntungan kerugian tentang acara di Jakarta
#harike1
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
komunikasi produktif 2
Rekan : orang tua
Awalnya membicarakan untuk mengurungkan niat ke jakarta
Setelah ngobrol, maka disimpulkan akan tetap pergi jika situasi memungkinkan dan budhe yang mengajak menanggung biaya akomodasi.
#harike2
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
komunikasi produktif 3
Rekan : suami
Awalnya : malam-malam pergi mencari obat untuk anak sahabat suami. Pergi bersama rekan.
Stlh pulang : baru pulang menjelang jam cinderella karena di perjalanan tadi kecelakaan. Rem kendaraan blong dan menabrak kendaraan lain. Kondisi rusak parah.
Emosi saat mendapat info tersebut jelas takut, sedih, marah, kalut pokoknya.
Alhamdulillah dengan tetap berpikir positif, tenang, maka info tsb ditanggapi dengan tenang. Membesarkan hari suami untuk bekerja lebih keras untuk membiayai perbaikan kendaraan pribadi dan kendaraan yang ditrabrak.
Bismillah. Semoga esok lebih baik. آمين
#harike3
#tantanganzona3
#komunikasiproduktif
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#insititutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Selasa, 14 September 2021
emotional check-in : refleksi
Zona 2 Bunsay#7 akhirnya selesai. Tantangan yang telah ditaklukkan masih jauh dari sempurna. Beres dengan anak, ada lagi muncul dengan yang lain. Hm, emotional check-in buat internal saja saya masih kelabakan, apa kabar dengan eksternal?
Satu yang saya syukuri. Di zona 2 semakin menyadarkan saya bahwa internal kita paling wajib mendapat yang terbaik. Sikap terbaik, waktu terbaik, pelajaran terbaik, senyum terindah yang kita miliki adalah milik mereka. (owh, mellow jadinya....)
Dari zon la ini juga saya belajar memperkaya istilah-istilah emosi agar ananda makin paham untuk mengelola emosi dan mengenal dirinya sendiri.
Doa Amati untuk ananda-ananda (juga untuk Amati dan Abati), semoga lekas mengenal diri sendiri, selesai dengan diri sendiri, sehingga lebih mudah mengenal Allah Sang Pemilik Hati. Selamat dunia akhirat. Kita sama-sama berjalan menuju Jannah, jadi keluarga hingga nirwana. آمين
#refleksipetualangan
#tantanganzona2
#refleksizonaombak
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
----
Minggu, 12 September 2021
emotional check-in 12
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Ibu
1. Aktivitas stimulasi
Memasak
2. Emosi
Aku : bahagia, gemas
Partner : senang
3. Tanda tubuh
Aku : senyum
Partner : pancaran mata ibu teduh, nyaman, nada suaranya tenang
4. Mengapa merasakannya
Aku : aktivitas yang jarang dilakukan bersama ibu
Partner : jarang-jarang setelah anak tiga putrinya ada waktu agak lama bersama ibu
5. Pemicu emosi
Aku : memasak untuk ipar yang berulang tahun. Untuk beberapa jenis makanan memang sudah dilarang dokter untuk dikurangi/bahkan tidak dikonsumsi lagi oleh ibu. Malah dilanggar.
Partner : senang karena ada yang menemani masak
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Mengatur napas, mengatur nada suara, paksa diri tetap tenang dan hormat pada ibu
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Kelelahan
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike12
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Sabtu, 11 September 2021
emotional check-in 11
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G, Little U, Baby E
Usia : 6 tahun, 3 tahun, 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Baking
2. Emosi
Aku : bahagia, kesal, marah
Partner : semangat | semangat | tertarik
3. Tanda tubuh
Aku : suara tinggi
Partner : senang menghirup bahan kue | tangan memainkan alat baking | tenang saat ikut serta duduk di dapur
4. Mengapa merasakannya
Aku : baru kali ini mengajak tiga anak baking di dapur imut
Partner : boleh nyoba adonan | boleh menuang bahan dan mencampur | senang mengamati orang berkegiatan
5. Pemicu emosi
Aku : big G karena sudah sering diajak baking, jadi sangat suka membantu. Little U sempat terjatuh dan membuat saya meninggikan suara karena khawatir dia cedera. Baby E anteng di stroller. Beda saat ditinggal di kamar.
Partner : G senang | U senang | E diajak berkegiatan
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Mengatur napas, mengatur nada suara, berusaha tetap tenang
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike11
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
emotional check-in 10
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G, Little U, Baby E
Usia : 6 tahun, 3 tahun, 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Berbelanja
2. Emosi
Aku : terkejut dan khawatir
Partner : biasa saja | semangat | tertarik
3. Tanda tubuh
Aku : hati berdegup lebih kencang, over thinking
Partner : gontai | derap langkah cepat | matanya berbinar
4. Mengapa merasakannya
Aku : baru kali ini mengajak tiga anak belanja di warung
Partner : kurang tidur | senang diajak pergi | melihat warna, bertemu orang baru
5. Pemicu emosi
Aku : big G karena kurang tidur jadi duduk di kursi tunggu, little U suka lari tanpa arah, baby E tenang dalam gendongan
Partner : G ngantuk | U sudah lama enggak diajak pergi | E diajak ke tempat baru
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Mengatur napas, mengatur nada suara, berusaha tetap tenang
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike10
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Jumat, 10 September 2021
resep : thumbprint (gluten)
Crunchy Strawberry Cheese Thumbprint Cookies
Sumber : https://cookpad.com/id/resep/3883536-crunchy-strawberry-cheese-thumbprint-cookies
Mau recook, nitip di sini dulu resepnya. :)
Crunchy Strawberry Cheese Thumbprint Cookies
Punya sisa selai strawberry... Cari2 resep bikin apaaa yaa yg simple2 tp enak hehe liat cookies ini d Ig nya ce @tintinrayner langsung eksekusi tanpa basa basi 😂😂 ini enaaak bnget harumm, super crunchy buat cemilan abang daffa.. 😍
Yuk cobaa bun.. 🙏
Bahan-bahan
- 120 gr gula halus
- 100 gr butter
- 50 gr margarin
- 1 kuning telur
- 225 gr terigu kunci biru
- 20 gr maizena
- 20 gr susu bubuk
- 1/2 sdt baking powder
- 1 putih telur
- 50 gr keju parut
- Secukupnya selai strawbery
Langkah
Tata d loyang yg sudah d olesi sedikit margarin.. Lalu tekan tengahnya dgn telunjuk
Isi tengahnya pakai selai strawberry
Cantik yaaa.... Enak bnget super crunchy..😍 😍
Selamat mencoba ❤
Kamis, 09 September 2021
emotional check-in 9
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G, Little U, Baby E
Usia : 6 tahun, 3 tahun, 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Bangun malam
2. Emosi
Aku :terkejut
Partner : tertarik
3. Tanda tubuh
Aku : mata terbelalak
Partner : bangun tanpa drama
4. Mengapa merasakannya
Aku : terpesona
Partner : dibangunkan dengan baik
5. Pemicu emosi
Aku : awalnya enggak yakin mereka mau bangun, selain saya belum tidur karena suami ada kerjaan yang mengharuskan berangkat tengah malam.
Partner : G bangun sendiri, U dibangunkan, E bangun sendiri
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Mengatur napas dan emosi, juga mikir gimana caranya kurang tidur tapi enggak marah-marah
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Sakit dan belum tidur malam sama sekali
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike9
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Rabu, 08 September 2021
emotional check-in 7
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Baby E
Usia : 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Berguling
2. Emosi
Aku : sedih
Partner : tertarik
3. Tanda tubuh
Aku : perasaan hati enggak karuan
Partner : kepala, tangan, kaki, badan digerakkan agar bisa membalik badan sendiri
4. Mengapa merasakannya
Aku : kadang dia masih kesulitan, tapi sudah tanpa nangis lagi
Partner : mulai bisa berbalik mandiri
5. Pemicu emosi
Aku : pulang dari kampung badan malah sakit, tapi anak bayi harus terus diawasi untuk tumbuh kembangnya
Partner : lebih banyak berhasil berbalik daripada tidak
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Mengatur napas dan emosi
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Sakit.
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike7
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
emotional check-in 8
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G
Usia : 6 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Olahraga
2. Emosi
Aku : bahagia
Partner : semangat
3. Tanda tubuh
Aku : senyum, menemani pjj dengan hati riang
Partner : riang, serius mengikuti gerakan olahraga
4. Mengapa merasakannya
Aku : terharu
Partner : dia suka bergerak
5. Pemicu emosi
Aku : aku masih sakit, tapi kak mas bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas
Partner : olahraga online bersama kawan-kawan
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Berterima kasih pada kak mas dan Allah
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Masih sakit.
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike8
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Senin, 06 September 2021
emotional check-in 6
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G
Usia : 6 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Tugas PJJ : menulis abjad
2. Emosi
Aku : bahagia
Partner : senang
3. Tanda tubuh
Aku : senyum, perasaan senang
Partner : semangat
4. Mengapa merasakannya
Aku : anak semangat
Partner : mulai sekolah lagi
5. Pemicu emosi
Aku : walau pulang larut dari rumah kakek nenek di desa, hari ini kak mas tetap semangat belajar.
Partner : senang dengan pelajarannya
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Mengucap hamdalah. Tidak seperti fisik ibunya yang lelah pol dan sulit fokus.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Ngantuk dan lelah.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Little U
Usia : 3 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Toilet training
2. Emosi
Aku : jijik
Partner : sedih
3. Tanda tubuh
Aku : dahi berkerut, menahan napas
Partner : menangis
4. Mengapa merasakannya
Aku : kotorannya mengotori pakaian dan lantai
Partner : tidak nyaman
5. Pemicu emosi
Aku : kelelahan
Partner : Popok kotor/penuh
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Segera membawa Aa ke toilet dan mendudukkannya di kloset
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Ngantuk dan lelah.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Baby E
Usia : 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Ganti popok
2. Emosi
Aku : jijik
Partner : sedih
3. Tanda tubuh
Aku : dahi berkerut, menahan napas
Partner : menangis
4. Mengapa merasakannya
Aku : kotorannya mengotori pakaian
Partner : tidak nyaman
5. Pemicu emosi
Aku : kelelahan
Partner : Popok kotor/penuh
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Segera bangun dan mengganti Popok diajeng
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Ngantuk dan lelah.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : suami
1. Aktivitas
Menitipkan anak
2. Emosi
Aku : tidak semangat
Partner : lelah
3. Tanda tubuh
Aku : mata sayu
Partner : lemas
4. Mengapa merasakannya
Aku : kurang tidur
Partner : masih capek
5. Pemicu emosi
Aku : ujian online belum belajar
Partner : bada isya baru pulang
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Segera mengerjakan ujian.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Ngantuk dan lelah.
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike6
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Minggu, 05 September 2021
emotional check-in 5
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : sepupu
1. Aktivitas
Persiapan pernikahan ponakan
2. Emosi
Aku : sedih
Partner : pasrah
3. Tanda tubuh
Aku : ada kelu di lidah, hati membeku
Partner : Sorot mata dan tutur katanya tenang
4. Mengapa merasakannya
Aku : sepupu banyak berubah
Partner : dalam masa menjauh dari riba
5. Pemicu emosi
Aku : terharu
Partner : mendapat hidayah
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Hamdalah
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Tenang dan bahagia.
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike5
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Sabtu, 04 September 2021
emotional check-in 4
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G
Usia : 6 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Bersabar
2. Emosi
Aku : kesal
Partner : bosan
3. Tanda tubuh
Aku : nada suara tinggi, hati geram
Partner : mengganggu saudara yang tidur
4. Mengapa merasakannya
Aku : tidak tahu tempat
Partner : bosan, yang lain tidur siang
5. Pemicu emosi
Aku : kesal karena ganggu saudara, takut di ap gak pernah kasih tahu
Partner : pengen main bersama
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Memanggil ananda untuk meluruskan hal yang dia lakukan mengganggu
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Tertekan.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Little U
Usia : 3 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Bersosialisasi
2. Emosi
Aku : cemas
Partner : senang
3. Tanda tubuh
Aku : sering melirik anak
Partner : Bermain dengan saudara
4. Mengapa merasakannya
Aku : jarang bertemu orang
Partner : ketemu dengan orang lain selain orang rumah
5. Pemicu emosi
Aku : anak-anakku dan anak-anak ipar main dekat ipar yang sedang wfh.
Partner : tidak ada beban
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Memanggilnya jika sudah terlalu dekat atau mengganggu ipar.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Tertekan.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Baby E
Usia : 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Bertemu orang baru
2. Emosi
Aku : khawatir
Partner : cemas
3. Tanda tubuh
Aku : dada bergemuruh
Partner : matanya tidak senang
4. Mengapa merasakannya
Aku : beru sekarang di bawa bertemu orang selain orang rumah
Partner : baru pertama kali
5. Pemicu emosi
Aku : overthinking
Partner : belum terbiasa
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Belajar percaya anak bisa.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Tertekan.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : suami
1. Aktivitas
Tukar pikiran
2. Emosi
Aku : kesal
Partner : tenang
3. Tanda tubuh
Aku : hati menderu
Partner : suaranya tetap datar
4. Mengapa merasakannya
Aku : mendapat kabar yang kurang baik
Partner : berusaha memaklumi kabar tersebut
5. Pemicu emosi
Aku : kabar di terima di saat kondisi badan lelah
Partner : senang sudah bertemu orang tua
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Istighfar.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Lelah dan tertekan.
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike4
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
catatan sastra : memulai menulis puisi
BAGAIMANA CARA MEMULAI UNTUK MENULIS PUISI?
Sesekali, ada beberapa kawan yang bertanya kepada saya, "Ompi, saya ini pemula, lebih tepatnya awam sastra. Saya ingin menulis puisi. Dari manakah saya harus memulainya?"
Sebenarnya, menulis puisi itu tidak ada teori yang paling jempol yang bisa disepakati secara bersama seperti halnya belajar matematika, memasak ikan bakar, dst. Kadang teori-teori itu malah terkesan membelenggu kita. Sebab, umumnya dasar orang menulis puisi itu dimulai dari ekspresi personal, sehingga jadi khas dan amat subyektif. Makanya kita yang awam lebih banyak menulis puisi seperti sebuah curhatan, seolah memakai POV (sudut pandang) pertama sebagai pencerita yang secara langsung tokoh utama dalam sebuah puisi. Kemudian, dengan bertambahnya waktu dan pengalaman maka terus berkembang dengan luas. Bagaimana dengan teorinya? Coba tanya pada setiap penyair, pasti punya cara dan teknik tersendiri. Makanya jangan heran, ada beberapa penyair yang tidak paham teori sastra tetapi mampu menulis puisi dengan baik. Seperti seorang tukang masak, tukang bangunan, dst., yang pandai dari pengalaman dan keterbiasaan. Tetapi walaupun begitu, ada resep paling uyee untuk hal ini, yaitu dengan metode M3+M3. Apa itu?
Singkatan M3 itu saya ambil dari dua kata yang direpetisi menjadi tiga kali, yaitu: membaca, membaca, membaca. Kemudian M3 kedua adalah menulis, menulis, menulis. Jumlah tiga kali itu adalah sebagai kiasan yang bermaksud sering dan berulang. Dari situlah kita akan mendapatkan pengalaman dan keterbiasaan. Seperti kita mau belajar memasang ubin atau batu bata, kita harus sering melihat, memahami dan membaca hal-hal yang berkaitan dengan batu-bata--dengan menyimak dan ikut serta para tukang yang memasang ubin. Kemudian baru dicoba berulang-ulang supaya pas. Tetapi, walaupun begitu, ada baiknya kita harus punya persiapan dan bahan awal supaya puisi yang kita buat menjadi suai. Adapun bahannya adalah:
1. Manfaatkan keadaan, emosi, perasaan, suasana, lingkungan atau situasi pada momen tertentu. Ketika muncul sebuah rasa, maka kita bisa menulis rasa tersebut. Sebagai contoh, kita duduk di beranda rumah pada pagi hari. Tiba-tiba hujan turun. Pada keadaan tersebut, muncul sebuah ingatan. Nah, momen ini segera manfaatkan. Tulislah. Seperti contoh:
hujan ini menimpa masa lalu
yang lama terbenam
ia kembali basah
membanjiri ruang yang telah lama kering.
2. Pilihlah kata yang tepat. Pemilihan kata dalam puisi biasanya disebut dengan diksi, yaitu kata-kata yang diseleksi sedemikian rupa, padat dan kuat untuk menyampaikan ide atau pikiran dalam sebuah kata, larik dan bait. Jangan buat atau tulis kata dengan lebar dan bertele-tele. Semua kata itu harus penting dan benar-benar diperlukan pada sebuah puisi. Ingat, kita tidak sedang pidato atau ceramah dengan kata-kata yang berbusa.
3. Majas atau Gaya Bahasa.
Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Atau majas bisa juga disebut sebagai kiasan. Perlu diketahui, majas adalah paling penting dalam sebuah puisi. Itulah sebabnya banyak orang berkata ... metaforanya bagus, metaforis, ... artinya hal yang paling sering disebut itu adalah majasnya. Apakah puisi harus mempunyai metafora? Sederhananya, metafora itu adalah salah satu majas yang ada dalam puisi. Ada banyak majas lain yang bisa dimasukkan ke dalam puisi, seperti contoh: simile, personifikasi, ironi, paradoks, asosiasi, hiperbola, dst. Jadi adalah salah besar jika ada yang berkata, puisi itu hanya tentang metafora. Bisa saja yang berkata begitu tidak paham sepenuhnya tentang majas dan gaya bahasa. Semua majas atau kiasan di dalam puisi selalu disebut metafora. Padahal, bisa saja ada banyak majas lain yang tergabung di dalamnya. Jadi, dalam satu puisi, bisa saja memuat beberapa majas yang berbeda sekaligus--tidak tergantung pada satu majas. Jadi kenapa metafora paling sering disebut? Selain karena ketidaktahuan tadi, maka metafora itu sering dikenal juga dengan dewanya majas. Maka wajar, seolah kata metafora mewakili kiasan dalam sebuah puisi. Terkait hal ini, kita bisa membaca dan mendalami lebih jauh tentang sebuah majas.
4. Ada irama, rima, metrum atau ritme dalam sebuah puisi. Kalau kita membaca puisi lama seperti syair, gurindam dan pantun, kita akan mendapati bunyi-bunyian dan bentuk yang serupa pada suku kata akhir di setiap larik. Atau bisa juga huruf vokal akhir, dan bisa juga kata secara utuh. Itu biasanya disebut sebagai rima. Selain sebagai pemanis bentuk, rima juga bisa memberikan efek-efek suara yang nikmat untuk didengar. Cobalah kita baca dan dengar orang membaca pantun, terasa nikmat karena adanya rima, bukan? Selain itu, rima bisa juga menimbulkan efek sugesti tertentu, seperti sebuah mantra. Bunyi-bunyi ini kadang diletakkan pada kata berdekatan, atau sebaliknya. Dari sini kita tahu, rima atau bunyi yang sama atau terdengar mirip dalam sebuah puisi, bisa saja kita letakkan di awal kata, tengah atau akhir. Atau ada yang didekatkan dan berjauhan. Tergantung puisi yang mau kita buat. Kecuali puisi dengan bentuk tertentu yang wajib harus dipatuhi, seperti pantun sebelumnya yang harus menaati rima abab, atau setidaknya aaaa. Sedangkan irama bisa terbentuk dari alunan nada. Nada bisa dibentuk dari kumpulan diksi yang sesuai, seirama dengan hentakan yang pas ketika dibaca. Lihatlah lirik sebuah lagu, kita akan mendapatkan keteraturan di dalamnya. Kecuali puisi-puisi naratif yang dibuat sengaja melebar dan memanjang. Untuk memahami hal ini, bisa dimulai dengan membaca puisi-puisi lama dan baru. Kemudian baru dilanjutkan pada puisi modern atau bebas.
5. Simbol dan Lambang.
Dalam puisi, ada namanya unsur yang disebut kata konkret. Kata konkret ini adalah kata yang bisa membentuk sebuah lambang atau simbol tertentu, seperti kata, mawar. Bisa saja menyiratkan atau menyimbolkan sebuah keelokan, gadis cantik, dst. Kita bisa coba kata lain seperti salju, awan, langit, bulan, dst., masing-masing bisa membentuk simbol tertentu. Kata-kata ini bisa semakin lebar kalau kita jadi pada sebuah kalimat atau larik tertentu, seperti: ia adalah mawar retak.
5. Setidaknya kita memahami apa itu Imaji atau Citraan. Dengan citraan pembaca bisa seolah-olah melihat, mendengar, merasa, menyentuh dan meraba apa yang sedang kita sampaikan. Untuk itulah citraan bisa dikelompokkan menjadi beberapa, yaitu citraan visual, pendengaran, penciuman, gerak dan peraba. Sebagai contoh: "matamu merah jambu." Citraan visual ini mampu membuat pembaca seolah melihat warna tertentu, yaitu merah jambu. Atau contoh lain: "janjimu sebau kentut." Kita seolah mencium aroma tertentu bukan? Ini termasuk pada citraan penciuman. Begitu seterusnya.
6. Manfaatkan bentuk ekspresi puisi. Bentuk ekspresi ini diolah pada bagian fisik puisi, yaitu tifogfafi atau perwajahan pada puisi. Kita bisa menyusunnya pertiga larik, perempat larik, perdua larik, dst., dengan masing-masing larik terdiri dari dua, tiga atau lima buah kata. Atau bisa pula puisi itu kita susun dalam bentuk tangga, zig-zag atau gambar-gambar tertentu sehingga memunculkan imajinasi baru pada pembaca.
7. Pesan amanat juga sangat perlu. Kalau dalam puisi termasuk ke dalam unsur batin puisi. Saya pribadi menyarankan para penulis perlu menekankan bagian ini. Tetapi sekalipun begitu, para penyair bisa saja berdalih dengan kebebasan arti seni dalam sebuah puisi. Sebab puisi bukan sekadar pada pesan dan amanat. Bisa pula pada keindahan dari puisi itu sendiri.
2018
(Ompi)
FB : Indra Intisa
Jumat, 03 September 2021
emotional check-in 3
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G
Usia : 6 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Tugas PJJ : menulis huruf Arab
2. Emosi
Aku : bingung
Partner : takut
3. Tanda tubuh
Aku : dahi berkerut
Partner : mata kuyu, pundak merunduk
4. Mengapa merasakannya
Aku : tidak tahu alasan kak mas tidak semangat
Partner : capek
5. Pemicu emosi
Aku : anteng mengerjakan tugas, keukeuh bahwa celana tidak terbalik.
Partner : kurang tidur, belum sarapan
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Memintanya berhenti dulu untuk sarapan, tapi ananda menolak dan ingin terus menyelesaikan tugas.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Little U
Usia : 3 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Bermain tepung
2. Emosi
Aku : senang
Partner : bahagia
3. Tanda tubuh
Aku : senyum
Partner : tekun, fokus
4. Mengapa merasakannya
Aku : senang karena Aa mau belajar motorik dan sedikit kotor.
Partner : jarang diberi kesempatan bermain kotor-kotoran.
5. Pemicu emosi
Aku : ada perkembangan dari anak
Partner : sudah tidak jijik lagi
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Anakku bisa. Alhamdulillah, Aa bisa karena aku percaya padanya.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Baby E
Usia : 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Baca buku
2. Emosi
Aku : khawatir
Partner : bingung
3. Tanda tubuh
Aku : ada sesuatu melesap di dada
Partner : tidak ada ekspresi pada gambar yang ada di buku
4. Mengapa merasakannya
Aku : bertanya-tanya, apa anakku baik-baik saja
Partner : baca buku sendiri mungkin masih belum dipahami
5. Pemicu emosi
Aku : sudah beberapa kali diajak baca buku, belum respon
Partner : biasa saja.
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Tetap menceritakan isi buku
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : suami
1. Aktivitas
Packing
2. Emosi
Aku : senang
Partner : semangat
3. Tanda tubuh
Aku : hati membuncah
Partner : matanya berbinar
4. Mengapa merasakannya
Aku : senang anak-anak bisa refreshing sebentar ke rumah nenek kakek
Partner : senang mau mengunjungi orang tua
5. Pemicu emosi
Aku : alhamdulillah suami mengerti anak-anak lagi bosan di rumah
Partner : sejak pekan lalu orang tua minta datang untuk membantu pekerjaan di kampung
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Ikut bahagia dengan bahagia suami.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike3
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Kamis, 02 September 2021
emotional check-in 2
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G
Usia : 6 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Tugas PJJ : menulis angka Arab, ganti pakaian
2. Emosi
Aku : senang
Partner : bahagia
3. Tanda tubuh
Aku : senyum
Partner : semangat mengerjakan tugas
4. Mengapa merasakannya
Aku : Kak mas mau belajar sendiri
Partner : sebelum PJJ main dulu sama adik dan ibunya
5. Pemicu emosi
Aku : anteng mengerjakan tugas, keukeuh bahwa celana tidak terbalik.
Partner : tangki bahagianya sudah terisi, lelah.
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Alhamdulillah, ada keinginan kak mas buat belajar dan mengerjakan tugas tanpa didampingi. Sayangnya setelah pjj selesai, ganti baju, celana terbalik. Dia mau ganti tapi gak jawab apa pun, tiba-tiba masuk kamar. Dan saya tidak paham bahwa dia menurut dan mau memperbaiki kesalahannya.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja saat tugas pjj. Berusaha menjelaskan duduk permasalahan pada big G.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Little U
Usia : 3 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Toilet training
2. Emosi
Aku : khawatir
Partner : bahagia
3. Tanda tubuh
Aku : enggak bisa tidur
Partner : tidur nyenyak
4. Mengapa merasakannya
Aku : belajar tidak pakai Popok saat tidur malam. Sebelumnya masih saya pakaian Popok karena khawatir Aa ngompol.
Partner : sudah lelah bermain dan kenyang.
5. Pemicu emosi
Aku : over thinking
Partner : tidak ada
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Anakku pasti bisa. Alhamdulillah, Aa memang bisa. Tidak ngompol dan bangun dengan bahagia.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Baby E
Usia : 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Bercermin
2. Emosi
Aku : bahagia
Partner : senang
3. Tanda tubuh
Aku : kaget, senyum
Partner : senyum
4. Mengapa merasakannya
Aku : sebelumnya diajeng kurang respon dengan cermin
Partner : sudah mulai paham / kenal / tertarik dengan wajah
5. Pemicu emosi
Aku : ternyata anakku sudah makin pandai. Alhamdulillah.
Partner : biasa saja.
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Bilang ke baby E, "Siapa itu?", "Eh,senyum."
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : suami
1. Aktivitas
Ngobrol agenda hari ini
2. Emosi
Aku : senang
Partner : semangat
3. Tanda tubuh
Aku : mata berbinar, senyum.
Partner : Sorot mata tajam penuh percaya diri.
4. Mengapa merasakannya
Aku : senang bisa ada waktu ngobrol benar-benar berdua tanpa iklan anak-anak walau sebentar.
Partner : paginya bahagia karena cuaca mendukung untuk salat berjamaah di masjid.
5. Pemicu emosi
Aku : alhamdulillah kepercayaan diri suami kembali dan makin bagus.
Partner : kerja sama dengan klien sudah mulai berjalan. Bismillah.
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Memeluk suami.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Pagi yang tenang, emosi ibu yang terkelola, agenda ortu yang terkelola, memberi bahagia untuk seluruh rumah.
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike2
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Rabu, 01 September 2021
emotional check-in 1
Bismillah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi 🤗
🌊🌊🌊 Debur ombak menyapa, mengajak berkenalan dan bermain bersamanya. Yuk, mari kita bersenang-senang bersama 🏄🏼♀️
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Big G
Usia : 6 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Tugas PJJ : menggambar bebas
2. Emosi
Aku : marah
Partner : cemas
3. Tanda tubuh
Aku : hatiku berdegup lebih kencang, bahasa tidak tersusun
Partner : mata dan mulutnya seperti cemas
4. Mengapa merasakannya
Aku : biasanya dia suka gambar dan sekali jadi.
Partner : hasil gambar tidak sesuai ekspektasi.
5. Pemicu emosi
Aku : gambar ingin diganti dan ada yang ingin dihapus, sakit kepala.
Partner : ingin menyobek kertas di bagian gambar yang ingin ia ganti. Karena ini buat tugas, dia ingin yang bagus dan perfeksionis.
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Karena waktu sudah hampir siang, maka Kuberi pilihan ke Big G, "Kumpul gambar yang baru atau pakai gambar kemarin?" Ternyata dia pilih gambar kemarin. Tidak jadi marah-marah meledak. Masih pagi juga.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Sakit kepala karena kurang tidur.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Little U
Usia : 3 tahun
1. Aktivitas stimulasi
Bermain buka pasang kancing dan resleting
2. Emosi
Aku : cemas
Partner : tertarik
3. Tanda tubuh
Aku : hatiku berdegup lebih kencang
Partner : matanya berbinar
4. Mengapa merasakannya
Aku : dalam Keseharian jarang tertarik dan belum terampil buka pasang kancing
Partner : bentuknya mainan beraneka warna
5. Pemicu emosi
Aku : biasanya lebih suka dibantu
Partner : berusaha buka pasang kancing sendiri
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Bilang ke little U
"Yeay! Aa bisa." (saat dia berhasil)
"Ayo! Aa bisa." (saat ia mulai ingin menyerah)
"Mau dibantu?" (dijawab, "bisa. Bisa. Aa bisa.)
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : Baby E
Usia : 4 bulan
1. Aktivitas stimulasi
Bermain ekspresi bersama kakak-kakak
2. Emosi
Aku : bahagia dengan sedikit khawatir
Partner : senang
3. Tanda tubuh
Aku : hatiku tenang
Partner : tertawa bersama kakak-kakak
4. Mengapa merasakannya
Aku : anak-anak rukun dan kakak-kakak menghibur adiknya
Partner : senang karena sudah mulai bubling dan tersalurkan
5. Pemicu emosi
Aku : khawatir dipicu karena baby E masih kecil sedangkan kakak-kakaknya kadang belum bisa lembut dalam membelai.
Partner : biasa saja.
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Bilang ke kakak-kakak, "Hati-hati, ya."
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Biasa saja.
***
Nama : Shresta Wiradresthi
Partner : suami
1. Aktivitas
Izin makan dan menitip anak-anak
2. Emosi
Aku : kesal
Partner : lelah
3. Tanda tubuh
Aku : badan lemas tidak fokus
Partner : mata ngantuk
4. Mengapa merasakannya
Aku : belum makan, sibuk mengASIhi baby. Yang lain sudah.
Partner : baru pulang kerja
5. Pemicu emosi
Aku : saat menitipkan anak-anak, malah anak disuruh ikut makan lagi.
Partner : ingin tidur.
6. Saat mulai merasakan emosi, yang aku lakukan
Rasa lapar hilang, tapi hati bergumun.
7. Sebelum emosi muncul, kondisi tubuh yang aku rasakan
Lapar.
***
Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik. آمين
#harike1
#tantanganzona2
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#tantangan12harikalender
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia
Langganan:
Postingan (Atom)